3 01/2024 |
2 10/2023 |
Kategori : Uncategorized Komentar : 1 komentar Author : admin |
Kita hidup dan tinggal di era yang tidak menentu dan selalu berubah dengan cepat, tidak terkecuali agen biologi dan penyakit. Bekerja di laboratorium dengan menggunakan objek suatu agen biologi sejatinya memerlukan sebuah keahlian dan keterampilan tersendiri. Hal ini berguna untuk mengantisipasi risiko paparan agen biologis terhadap staf laboratorium atau lingkungannya. Diperlukan suatu organisasi laboratorium dengan manajemen yang baik untuk memastikan dan evaluasi efektivitas biosafety, kemahiran staf laboratorium, fasilitas, dan pengelolaan sebuah laboratorium. Prinsip dasar untuk menciptakan lingkungan kerja di laboratorium yang aman adalah dengan menggunakan petunjuk keselamatan kerja yang ada di laboratorium.
Apa yang dimaksud dengan Biosafety?
Biosafety adalah penerapan pengetahuan, teknik, dan peralatan untuk melindungi personil laboratorium, objek (bahan dilaboratorium), dan lingkungan sekitar dari paparan agen yang berpotensi menyebarkan penyakit.
Sehingga, biosafety memerlukan tempat kerja khusus (containment) untuk mencegah agen biologis berbahaya (biohazard) tidak keluar dari lingkungan kerja dan mencegah risiko paparan pathogen terhadap personil di laboratorium, objek (bahan dilaboratorium), lingkungan luar maupun di dalam laboratorium.
Contoh yang diambil adalah orang yang bekerja di dalam bidang kesehatan, kegiatan yang dilakukannya adalah meneliti suatu virus atau bakteri yang dapat menyebabkan wabah berbahaya, maka dari itu untuk mencegah adanya kontaminasi pekerja tersebut harus menerapkan sistem Biosafety yaitu salah satunya dengan menggunakan sarung tangan.
Jadi biosafety adalah standar keamanan khusus di dalam laboratorium yang sudah di tetapkan untuk meminimalisir terjadinya kontak langsung dengan bahan agen mikroorganisme berbahaya yang sedang di teliti di laboratorium. Hal ini dikarenakan, kegiatan yang melibatkan bahan biologis berbahaya (biohazard) yang bersifat infeksius memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan serta keamanan kerja.
Biosafety di klasifikasikan dalam beberapa level yang dimana setiap level nya memiliki standar keamanan dan pesyaratan yang berbeda beda di dalam laboratorium berdasarkan dengan kegiatan interaksinya dengan mikroorganisme hidup yang bersifat pathogen.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention atau Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit yang berpusat di Amerika Serikat membagi 4 level pengananan keselamatan biologi. Yaitu:
A. Biosafety Level 1
Level keselamatan biologi 1 diperuntukkan bagi agen-agen yang diketahui tidak menyebabkan penyakit pada manusia dewasa yang sehat dan bahaya potensial yang minimal bagi pekerja laboratorium dan lingkungan. Laboratorium ini biasanya tidak memerlukan lokasi terpisah dari lokasi umum dalam suatu bangunan. Biasanya laboratorium yang tergolong BSL 1 adalah laboratorium yang digunakan untuk pembelajaran, pelatihan, dan pekerjaan yang mana menggunakan mikroorganisme yang tidak mengganggu kesehatan manusia dewasa. Beberapa mikroorganisme yang biasa di teliti atau digunakan di dalam BSL-1 seperti: Escherichia coli, Bacillus subtilis dan Nigeria gruber. Namun, bukan berarti longgarnya fasilitas BSL-1 dapat menganggap tidak petingnya keamanan diri. Saat bekerja di dalam BSL-1 tetap harus menggunakan alat pelindung diri dan beberapa fasilitas yang perlu diperhatikan, seperti:
B. Biosafety Level 2
Level keselamatan biologi level 2 memiliki fungsi untuk penelitian yang berhubungan dengan diagnosis penyakit, layanan kesehatan dasar. Dengan karakteristik peralatan-peralatan keamanan, fasilitas, dan desain kontruksi yang dapat digunakan untuk uji klinis, diagnostik, pembelajaran, dan pekerjaan laboratorium yang menggunakan agen biologis pathogen dengan tingkat risiko yang sedang dan tidak menyebar melalui udara. Pada umumnya pekerjaan yang melibatkan agen biologis yang memerlukan BSL-2 yaitu: Virus Hepatitis B, Infulenza A, Salmonella, dan Toxoplasma. Pekerjaan yang berkaitan dengan darah manusia, turunan darah manusia, jaringan manusia, cairan tubuh, dan cell lines manusia bisa juga dilakukan di BSL-2. Walaupun organisme yang digunakan di BSL-2 tidak berpotensi menyebar melalui udara, namun perlu antisipasi adanya potensi dari percikan sampel seperti darah dan cairan tubuh manusia. Pada laboratorium Biosafety Level 2 ini beberapa persyaratan khusus yang sudah di tetapkan sesuai dengan SEMENKES Nomor 234 Tahun 2020, yaitu:
Gedung untuk BSL-2 ini harus memiliki:
Ruang untuk Biosafety Level 2 harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Pekerja atau peneliti yang berada di dalam laboratorium BSL-2 harus sudah terlatih di bidangnya, berkompeten serta memhami persyaratan pada praktik Good Laboratory Practice, Biosafety dan Biosecurity. Pada BSL-2 ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu laboratorium statis dan non statis. Syarat dan sistem keamanannya sama. Namun, yang membedakan ialah BSL-2 statis yaitu laboratorium yang ada di dalam gedung saja. Sedangkan laboratorium BSL-2 non statis berbentuk container dalam mobil yang dapat berpindah-pindah.
C. Biosafety Level 3
Biosafety Level 3 (BSL-3), dengan karakteristik peralatan keamanan, fasilitas, dan desain konstruksi yang dapat digunakan untuk uji klinis, diagnostik, pembelajaran, dan pekerjaan laboratorium menggunakan agen dengan risiko yang sedang-tinggi dan berisiko menyebar lewat udara. Pada BSL-3 ini mikroorganisme yang digunakan bisa berpotensi mengkontaminasi pekerja laboratorium yang cukup serius pada bagian saluran pernafasan yang berakbiat fatal dan dapat mengkontaminasi lingkungan sekitar yang dekat dengan laboratorium. Beberapa mikroorganisme yang diteliti biasanya: Anthrax, Mycobacterium tuberculosis, Virus Avian Influenza, Virus St. Louis encephalitis dan Coxiella burnetii.
Para peneliti melakukan semua eksperimen di Biosafety Cabinet (BSC). Laboratorium BSL-3 dirancang agar mudah didekontaminasi. Sebagai tindakan keselamatan tambahan, laboratorium ini harus menggunakan aliran udara yang terkendali atau “terarah” untuk memastikan bahwa udara mengalir dari area non-laboratorium (seperti lorong) ke area laboratorium.
Fitur keselamatan teknis lainnya mencakup persyaratan untuk masuk melalui dua pintu yang dapat menutup sendiri dan saling bertautan, jendela tertutup, lantai dan dinding, serta sistem ventilasi berfilter HEPA. Laboratorium BSL-3 juga harus dilengkapi untuk mendekontaminasi limbah laboratorium menggunakan insinerator, autoklaf, dan/atau metode dekontaminasi lainnya, tergantung pada penilaian risiko biologis.
Selain pertimbangan BSL-2, laboratorium BSL-3 memiliki persyaratan penahanan berikut:
D. Biosafety Level 4
Laboratorium dengan keamanan Biosafety Level 4 ini dirancang khusus untuk digunakan untuk kegiatan penelitian mikrooragnisme yang bersifat pathogen dan berbahaya. Pada BSL-4 ini mikroorganisme yang bisa menyebabkan penyakit serius pada manusia jika terkontaminasi dan penyakit yang disebabkannya pun memiliki potensi untuk menular dari satu orang ke yang lainnya baik secara langsung maupun tidak dengan cepat. Ketika terkontaminasi dengan mikroorganisme tersebut maka subjek tidak dapat disembuhkan, itu dikarenakan mikroorganisme yang digunakan pada BSL-4 ini memang belum tersedia obatnya. Mikroorganisme yang biasa di teliti pada BSL-4 ini adalah: Virus HIV/AIDS, Virus Ebola, Rift Valley fever dan Virus Sin Nombre.
Ada dua jenis laboratorium BSL-4:
Meskipun pengendalian teknik yang diperlukan untuk BSL-4 laboratorium kabinet dan BSL-4 lab dengan seragam lengkap berbeda dalam beberapa hal, pengendaliannya bersifat komprehensif dan dilengkapi dengan prosedur dan praktik yang dirancang dengan cermat di kedua jenis laboratorium.
Laboratorium BSL-4 memiliki persyaratan penahanan berikut :
Dengan adanya pemahaman yang mendalam terkait dengan biosafety dan biosecurity diharapkan kita dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik lagi dalam tata laksana laboratorium, sehingga diperoleh standar keamanan, keselamatan, dan hasil laboratorium pada pelayanan, penelitian, dan pendidikan di Indonesia.
PT. Sains Teknik Ecosolusindo memahami betul dalam dunia yang semakin kompleks dan berkembang pesat ini bahwa biosafety bukan sekedar tanggung jawab, melainkan inti dari integritas dan keberlanjutan kehidupan. Sebagai penjaga kehidupan, kami merangkul visi untuk menciptakan sebuah lingkungan dimana inovasi dan kemajuan teknologi beriringan dengan komitmen yang tak tergoyahkan terhadap keselamatan dan perlindungan bagi semua individu yang berinteraksi dengan aspek aspek biologis dan kimia dalam aktivitas bisnis anda. Kami adalah mitra yang tepat untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil bersama dengan kami adalah pernyataan dari dedikasi kami untuk menciptakan masa depan yang lebih aman, lebih sehat, dan lebih terlindungi bagi dunia ini.
3 01/2024 |
20 12/2023 |
3 11/2023 |
20 10/2023 |
11 10/2023 |
6 10/2023 |
“Discover biosafety excellence with PT. STE!” We offer first-rate BSL design, building, and maintenance services. Join us on an adventure of innovation and safety as we develop cutting-edge solutions for your research requirements. Let us work together to create a more secure and sophisticated future in biosafety!”
more information:
Sumarno: +62 813 83462881
Address
Jl Raya Pondok Gede No. 5 Kp. Dukuh Kramatjati Jakarta 13550
Hours
Monday—Friday: 9:00AM–5:00PM
Email
admin@biosafety.id
1 komentar
Teknologi Autoclave: Menjamin Keamanan di Lingkungan Medis dan Laboratorium
Rabu, 3 Jan 2024
[…] atau autoklaf adalah sebuah perangkat penting yang biasa digunakan di dalam laboratorium mikrobiologi untuk mensterilkan alat-alat laboratorium dan sampel yang telah digunakan dari cemaran […]